Pemerintah-NU Bersinergi, Airlangga dan Gus Yahya Tanam Sawit Bareng

Pemerintah-NU Bersinergi, Airlangga dan Gus Yahya Tanam Sawit Bareng
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Ch Staquf (paling kiri) pada penanaman ulang atau replanting program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/3). Foto: PBNU

jpnn.com, JAKARTA - Sawit menjadi tema spesial dalam rangkaian Perayaan Harlah ke-99 Nahdlatul Ulama (NU) untuk wilayah barat yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/3).

Sebagai wujud kepedulian pada sawit, acara itu juga diisi penanaman ulang atau replanting sawit di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rembang, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf hadir langsung pada replanting dalam rangka program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di lahan seluas 317 hektare itu.

Airlangga yang hadir mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa replanting sawit merupakan program pemerintah. “Targetnya 180 ribu hektare per tahun,” ujarnya.

Menteri yang juga ketua umum Partai Golkar itu tidak hanya menanam sawit. Dia juga membawa kabar tentang program pemerintah dan bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk petani setempat.

Menurut Airlangga, pemerintah menaikkan bantuan pertanian sawit yang semula besarannya Rp 25 juta per hektare. “Dinaikkan menjadi Rp 30 juta per hektare,” katanya.

Mantan menteri perindustrian itu menjelaskan program tersebut bukan satu-satunya bantuan bagi petani sawit. Sebab, ada pula bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal kerja, pupuk, dan lain-lainnya.

Airlangga memerinci masa angsuran kredit itu bisa mencapai lima tahun. “Bunganya tiga persen disubsidi oleh pemerintah,” katanya.

Sawit menjadi tema spesial dalam rangkaian Perayaan Harlah ke-99 Nahdlatul Ulama (NU) untuk wilayah barat yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News