Pemerintah Optimistis Inflasi Pangan Terkendali Menjelang Nataru 2023

Pemerintah Optimistis Inflasi Pangan Terkendali Menjelang Nataru 2023
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Foto: Ricardo/JPNN.com

Andreas mengkritisi rencana impor beras. ”Kalau dipaksakan impor, katakan masih ada negosiasi, baru masuk 2-3 bulan lagi, ketika panen raya, beras impor datang,” kata Andreas.

Lagi pula, sudah tiga tahun ini kita berhasil swasembada beras. Petani pun merasakan harga yang baik untuk mereka.

“Petani sedang menikmati harga yang bagus untuk padi, gabah kering panen, biar menikmati yang bagus ini,” kata Andreas.

Hanya saja, Andreas meminta pemerintah mengkaji ulang penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar lebih dinikmati petani kecil.

“Perbaiki pola penyaluran KUR, karena paling penting bagaimana dia bisa diakses petani kerja, bukan middle men, petani dengan penggilingan padi atau UMKM. Petani yang on farm yang bisa menikmati KUR kurang dari 1 persen,” tegas Andreas.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Rakortas TPIP-TPID, melakukan penyaluran KUR senilai Rp 3,1 miliar secara simbolis kepada 10 debitur KUR di wilayah Pontianak guna mendukung ketahanan pangan.

Pemerintah, lanjut Airlangga juga berupaya untuk mengatasi potensi kenaikan harga jelang akhir tahun. Beberapa di antaranya dengan memperkuat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), penggunaan dana daerah, dan memperkuat kerja sama antar daerah (KAD).

“Pemerintah meminta Pemerintah Daerah menggunakan dana daerah terutama untuk mendukung logistic. Ada beberapa daerah yang belum menggunakan dana tersebut,” ujar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mulai mengantisipasi lonjakan harga pangan menjelang akhir tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News