Pemerintah Pacu Industri Tekstil di Daerah Orientasi Ekspor

Pemerintah Pacu Industri Tekstil di Daerah Orientasi Ekspor
Ilustrasi tekstil. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah ingin mendorong pengembangan industri tekstil, terutama di daerah yang sudah menjadi penghasil produk berorientasi ekspor.

Salah satunya adalah Jawa Tengah. Selain produktif di industri tekstil, daerah itu cukup kompetitif di sektor alas kaki serta furnitur.

Hal itu tidak lepas dari kontribusi industri tekstil yang sangat signifikan terhadap ekspor.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tercatat membukukan USD 12,59 miliar atau 10,1 persen dari total ekspor manufaktur pada 2017.

Industri TPT juga berkontribusi 1,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan mencatatkan nilai investasi Rp 10,19 triliun pada 2017.

”Sektor-sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup baik. Apalagi dengan adanya Kawasan Industri Kendal, kami terus aktif untuk menarik investasi masuk,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Minggu (8/4).

Berdasar data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai investasi industri manufaktur pada 2015 mencapai Rp10,7 triliun.

Nilai investasi ditargetkan naik sepuluh kali lipat menjadi Rp 104,3 triliun pada 2035.

Pemerintah ingin mendorong pengembangan industri tekstil, terutama di daerah yang sudah menjadi penghasil produk berorientasi ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News