Pemerintah Perkenalkan Nama Baru untuk ZEE di Laut China Selatan

Pemerintah Perkenalkan Nama Baru untuk ZEE di Laut China Selatan
KRI Fatahillah-361 salah satu unsur yang tergabung dalam Operasi bawah kendali operasi (BKO) Guspurla Koarmabar sedang melaksanakan operasi di perairan Laut Natuna. Foto: Dispen Koarmabar

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mempunyai nama baru untuk menguatkan kedaulatan atas wilayahnya di kawasan perbatasan dengan negara lain. Yakni penggunaan nama Laut Natuna Utara untuk Zone Ekonomi Eklusif (ZEE) Indonesia di perairan Laut China Selatan.

Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman Arif Havas Oegroseno mengatakan, penggunaan nama Laut Natuna Utara sebagai pengganti ZEE perairan Laut China Selatan lantaran di wilayah itu ada kegiatan pertambangan migas. Orang-orang yang bekerja di pertambangan migas selalu menyebut wilayah perairan ZEE itu sebagai Natuna Utara atau Natuna Selatan.

Karena itu, perlu ada kesamaan dalam bidang penamaan sehingga terpilih nama Laut Natuna Utara untuk mengantikan nama ZEE perairan Laut China Selatan. “Supaya ada satu kejelasan dan kesamaan dengan landasan kontinen dan kolom air, sehingga tim nasional sepakat menyebut Laut Natuna Utara," ujar Arif di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (14/7).

Lebih lanjut Arif mengatakan, penggunaan nama Laut Natuna Utara juga telah mempertegas kedaulatan wilayah Indonesia terutama di perbatasan. ‎"Jadi teman-teman seperti TNI AL, Bea Cukai, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia akan mudah melakukan kegiatan patroli," katanya.(cr2/JPG)


Indonesia mempunyai nama baru untuk menguatkan kedaulatan atas wilayahnya di kawasan perbatasan dengan negara lain. Yakni penggunaan nama Laut Natuna


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News