Pemerintah Perlu Bentuk Tim Khusus Atasi Lonjakan Harga Pangan dan Energi

Pemerintah Perlu Bentuk Tim Khusus Atasi Lonjakan Harga Pangan dan Energi
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menyarankan agar pemerintah segera mengatasi persoalan gejolak harga pangan yang terjadi saat ini. Foto: Humas DPR RI

“Pemerintah harus memastikan stok kebutuhan pangan tercukupi untuk 6 bulan ke depan," ujar Novi.

Dia mengatakan negara semestinya dapat memanfaatkan penggunaan sumberdaya dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku yang terkait dengan energi, seperti batubara untuk listrik sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Anggota DPR dari dapil Sumbar II ini mengingatkan bahwa nilai impor minyak goreng negara sangat tinggi, padahal Indonesia termasuk produsen minyak goreng terbesar di dunia.

Data menunjukkan pada tahun lalu importasi minyak goreng mencapai USD 93,3 juta atau Rp 1,34 triliun (kurs Rp14.408 per USD).

Nilai ini naik 38,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara rinci impor minyak goreng berasal dari lima negara utama.

Terbesar dari negara tetangga Malaysia sebanyak 19,26 juta dan kemudian disusul dari negara Thailand sebanyak 16,5 juta kilogram.

Selanjutnya impor berasal dari Australia dengan volume sebanyak 6 juta kg, serta dari Spanyol sebanyak 1,3 juta kg dan dari Italia sebanyak 1,29 juta kg.

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menyarankan agar pemerintah perlu membentuk tim khusus untuk mengatasi lonjakan harga pangan dan energi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News