Pemerintah RI Tidak Diam, Semua Terus Bergerak
jpnn.com - JAKARTA - Upaya pembebasan 10 WNI yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina juga terus dipantau ketat Istana.
Hampir setiap hari, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dipanggil ke Istana untuk melaporkan langsung proses pembebasan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Kantor Staf Presiden (KSP) pun ikut menjadi pihak yang secara khusus memberikan kajian dan masukan kepada presiden.
Deputi KSP bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan HAM Jaleswari Pramodhawardhani mengatakan, negosiasi tetap menjadi opsi utama karena opsi operasi militer terhalang regulasi pemerintah Filipina. ’’Tapi, negara tidak boleh kalah dan tampak lemah menghadapi teroris,’’ ujarnya.
Jaleswari yang berlatar belakang pengamat militer dan intelijen menyebut, dirinya tidak bisa membeber detil masukan yang disampaikan KSP kepada presiden karena terkait keselamatan sandera.
Namun, dia memastikan bahwa pemerintah Indonesia tidak diam saja. ’’Semua terus bergerak untuk memastikan perlindungan pada warga negara,’’ katanya. (bil/owi/far/sof/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PBNU Lantik Pengurus GP Ansor Periode 2024-2029, Disaksikan Jokowi
- UMKM Nahdliyin Mendukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis
- Cucu SYL Bantah Klaim Biaya Kecantikan hingga Minta Jabatan ke Kementan
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- UNICEF Sebut Anak-Anak Berperan Penting dalam Menjaga Lingkungan
- Majelis Hakim Terima Nota Keberatan Gazalba Saleh