Pemerintah Tak Khawatirkan Impor Buah
Senin, 11 Juli 2011 – 05:05 WIB

Pemerintah Tak Khawatirkan Impor Buah
"Buah itu kan ada 4, pertama buah yang dikonsumsi setiap hari karena alasan kesehatan. Kedua, buah untuk industri seperti industri selai dan jus, ketiga buah musiman, dan ketiga buah ekspor. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ini yang berat karena iklim kita kan hujan dan kering," jelasnya.
Selain itu, Bayu menilai impor buah dapat memberikan variasi dalam konsumsi buah masyarakat. "Ya konsumen Indonesia kan butuh variasi, seperti pir, kiwi, itu kan gak bisa diproduksi di dalam negeri. Masa kita jadi tidak bisa makan buah-buah itu," jelasnya.
Namun, Bayu menyatakan pemerintah Indonesia tetap mengupayakan pemenuhan buah dari dalam negeri. Caranya dengan meniru Cina untuk membuat pembagian daerah penghasil buah yang memiliki perbedaan iklim. "Kita harus terinspirasi dari cina, ada apel utara dan selatan. Ketika utara panen selatan enggak, atau sebaliknya, tapi jadi ada terus sepanjang tahun. Kita bisa bikin seperti itu, cari daerah yang musimnya berbeda," ujarnya.
Bayu mengungkapkan untuk Indonesia daerah yang dimungkinkan untuk menerapkan sistem tanam seperti itu adalah Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tenggara. "Sulawesi Selatan dan tenggara beda musim, itu sudah dicoba untuk beras," katanya.
JAKARTA - Walaupun terjadi defisit disektor perdagangan buah pemerintah belum mengkhawatirkan impor buah ke RI. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton