Pemerintah Yakin LCS Indonesia-China Bakal Memulihkan Ekonomi Nasional

Pemerintah Yakin LCS Indonesia-China Bakal Memulihkan Ekonomi Nasional
Duta Besar RI Djauhari Oratmangun saat berbicara di depan investor Tiongkok dalam seminar di Beijing, Kamis (18/6). Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun meyakini skema penyelesaian transaksi bilateral (LCS) Indonesia-China dengan menggunakan mata uang rupiah dan yuan mampu memulihkan situasi perekonomian nasional.

"LCS ini harus dioptimalkan sehingga transaksi perdagangan dan investasi serta pariwisata antara Indonesia dan Tiongkok bisa menjadi sumber pemulihan ekonomi pascapandemi," ujarnya saat memberikan sambutan pada webinar "Diseminasi LCS Indonesia-China", Rabu.

Ia berharap skema LCS bisa diimplementasikan oleh para pelaku usaha di kedua negara, termasuk transaksi digital.

Apalagi sebelum pandemi, China menjadi penyumbang terbanyak wisatawan asing ke Indonesia dengan rata-rata 2 juta kunjungan per tahun.

Oleh sebab itu, menurut dia, implementasi LCS akan sangat menguntungkan bagi kedua negara.

"Implementasi LCS juga secara tidak langsung akan memperkuat hubungan ekonomi dan politik Indonesia dengan China," ujarnya.

Ia memaparkan bahwa sepanjang 2020 China menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia dengan nilai 4,8 miliar dolar AS (Rp68,5 triliun), sedangkan perdagangan kedua negara sebesar 78,37 miliar dolar AS.

Pada semester pertama 2021, nilai investasi China di Indonesia mencapai 1,7 miliar dolar AS, sedangkan perdagangan bilateral senilai 64,1 miliar dolar AS atau meningkat 50,3 persen dibandingkan pencapaian periode yang sama pada 2020.

Skema penyelesaian transaksi bilateral (LCS) Indonesia-China dengan menggunakan mata uang rupiah dan yuan mampu memulihkan situasi perekonomian nasional.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News