Pemilih Asal Indonesia Apresiasi Banyaknya Imigran di Jadi Anggota Parlemen Australia

Pemilih Asal Indonesia Apresiasi Banyaknya Imigran di Jadi Anggota Parlemen Australia
Wajah baru di Parlemen Australia, baik di DPR maupun Senat, (dari kiri atas) Marion Scrymgour, Fatima Payman, Michelle Ananda-Rajah, Cassandra Fernando, Jacinta Price, Dai Le, Jana Stewart, Sam Lim dan Sally Sitou. (ABC News)

"Dari namanya, Partai Buruh 'kan lebih dekat dengan pekerja. Namun masih harus kita lihat, harapannya begitu, walau sebenarnya kebijakan ekonomi Partai Koalisi sebelumnya juga banyak yang bagus," kata Lugas.

Kecewa dengan kekalahan Partai Liberal

Sementara itu, perawat asal Adelaide, Ivonne Callow mengatakan "sedikit kecewa" mendengar kekalahan Partai Koalisi Liberal/Nasional yang sudah didukungnya sejak menjadi warga negara Australia di tahun 2012.

"Tapi tidak apa-apa, kita lihat saja bagaimana Partai Buruh memimpin, kita beri kesempatan," kata Ivonne kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

"Selama ini memang benar Partai Liberal melakukan pekerjaannya dengan baik dan beberapa orang yakin Partai Buruh akan berhenti berkuasa setelah ini, tapi untuk saya, berikan saja kesempatan, semua punya kesempatan," ujarnya.

Ivonne yang dibantu suaminya dalam memahami politik mengatakan menyukai cara kerja Partai Liberal yang menurut mereka "bagus secara struktural".

Namun, dengan menangnya Partai Buruh, Ivonne yang juga bekerja di panti jompo berharap akan diuntungkan dengan kebijakan partai tersebut.

"Partai Buruh mendukung kenaikan gaji untuk carer dan perawat, semoga akan terjadi," ujarnya.

Salah satu kebijakan Partai Buruh adalah untuk menempatkan perawat di panti jompo, di mana staf harus mendampingi lansia setidaknya tiga jam 35 menit dalam sehari.

Warga asal Indonesia yang sudah menjadi warga negara Australia juga memberikan suara mereka di pemilu federal hari Sabtu (21/05)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News