Pemilih Asal Indonesia Apresiasi Banyaknya Imigran di Jadi Anggota Parlemen Australia

Pemilih Asal Indonesia Apresiasi Banyaknya Imigran di Jadi Anggota Parlemen Australia
Wajah baru di Parlemen Australia, baik di DPR maupun Senat, (dari kiri atas) Marion Scrymgour, Fatima Payman, Michelle Ananda-Rajah, Cassandra Fernando, Jacinta Price, Dai Le, Jana Stewart, Sam Lim dan Sally Sitou. (ABC News)

"Ke depan juga semoga mereka membuka lagi kesempatan untuk orang Australia belajar Bahasa Indonesia karena selama pemerintahan Liberal ini pendidikan Bahasa Indonesia itu sangat minimal di sekolah-sekolah Australia," tambahnya.

Salah satu kebijakan Partai Buruh adalah untuk menghilangkan visa pertanian dan menciptakan skema baru yang mengutamakan pekerja asal Pasifik, melalui program 'Pacific Australia Labour Mobility' (PALM).

Namun menurut Ellie, mereka tetap perlu memberikan kesempatan bagi warga Indonesia untuk bisa bekerja di bidang-bidang yang memerlukan, termasuk perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya.

"Orang Indonesia, terutama generasi muda Indonesia perlu diberi kesempatan untuk bekerja di sini, di perkebunan, kilang anggur, perikanan, di mana pun yang membuat mereka bisa bekerja dan belajar," katanya.

"Dan nanti bisa kembali ke Indonesia dan menerapkannya di situ," tambahnya.

Anggota parlemen baru

Pada umumnya warga asal Indonesia di Australia yang sudah memberikan suara ini memberikan dukungan bagi munculnya anggota parlemen baru dari latar belakang yang berbeda-beda dan juga dari generasi yang lebih muda.

"Ini bagus munculnya para cendekiawan muda, juga dari berbagai latar belakang etnis berbeda," kata Santi.

"Kita harus mau mendengarkan dari generasi muda, karena masa depan kan milik mereka nantinya. Mereka bisa menyumbangkan pemikiran mereka sejak sekarang," katanya.

Warga asal Indonesia yang sudah menjadi warga negara Australia juga memberikan suara mereka di pemilu federal hari Sabtu (21/05)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News