Pemilih di Pilgub Sulsel Bereaksi Negatif ke Politik Dinasti

Pemilih di Pilgub Sulsel Bereaksi Negatif ke Politik Dinasti
Pilkada. Ilustrasi: dokumen JPNN

“Lebih dari separuh responden atau 62,29 persen tidak menyetujui politik kekerabatan/dinasti. Hanya 23,49 persen yang menyatakan setuju,” sebutnya.

Sebaliknya, SDI menemukan adanya penambahan dukungan signifikan pada duet Nurdin Halid-Aziz Kahar Mudzakkar yang diusung koalisi Partai Golkar, Nasdem, Hanura, PKB dan PKPI. Elektabilitas Nurdin-Aziz naik dari 22,30 persen pada survei SDI Desember 2017 menjadi 24,8 persen.

Pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman juga mengalami kenaikan elektabilitas dari 20 persen pada Desember 2017 menjadi 21,2 persen. Sedangkan duet Agus Arifin Numang-Tanri Bali Lamo naik tipis dari 8,1 persen pada survei Desember 2017 menjadi 8,9 persen.

Barkah mengungkapkan, masyarakat Sulsel masih terbuka bagi figur yang pernah tersandung kasus hukum. Bahkan 40,9 persen responden SDI masih memberi kesempatan pada figur-figur yang pernah bermasalah secara hukum untuk menjadi pemimpin.

“Dan sebanyak 42,70 persen responden menyatakan tidak dapat memberi kesempatan (kepada figur bermasalah hukum untuk memimpin, red),” sambung Barkah.

Lebih lanjut Barkah menjelaskan, survei SDI juga mengungkap 50,6 persen responden di Sulsel merupakan pemilih rasional. Sedangkan 26,40 persen responden merupakan pemilih sosiologis dan 19,2 persen responden tergolong pemilih psikologis.

Menurut Barkah, angka swing voters di Sulsel mencapai 47,3 persen. Lebih dari separuh atau sekitar 54 persen dari swing voters di Sulsel adalah pemilih rasional.

Barkah memprediksi duet Nurdin Halid-Aziz Kahar Mudzakkar dan Nurdin Abdullah- Andi Sudirman Sulaiman berpeluang memenangi Pilgub Sulsel jika bisa menarik dukungan pemilih rasional. “Siapakah yang mampu memengaruhi pemilih rasional dengan visi, misi serta program yang tepat akan berhasil memenangi pertarungan di Sulsel,” pungkasnya.(jpg/jpnn)


Para pemilih di Sulawesi Selatan (Sulsel) ternyata tak begitu sreg dengan politik dinasti pada pemiluhan gubernur tahun ini. Hal itu terungkap dalam survei SDI.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News