Pemilih Tolak Cagub Sekuler

Pemilih Tolak Cagub Sekuler
Sejumlah perempuan Jakarta menghadiri forum interaksi bersama para Cagub dan Cawagub DKI Jakarta periode 2012-2017, Jakarta, Selasa (3/7). Pasangan Jokowi Ahok menjadi pasangan terakhir yang mengemukakan visi misinya sehubungan dengan permasalahan Jakarta khususnya mengenai perempuan Jakarta. Foto : Arundono/JPNN
"Jokowi-Ahok memang tidak familiar dengan warga Jakarta, sehingga tidak mampu membaca situasi batin warga. Lihat saja gaya kemeja kotak-kotak ala koboi, itu mencerminkan bahwa Jokowi tidak membumi di Jakarta. Ingat, Jakarta bukan texas," kata Karel saat dihubungi wartawan.

Terpisah, Mantan Ketua KNPI DKI Jakarta, Arif Rahman mengatakan apa yang disampaikan oleh Cawagub Ahok, bahwa Negara harus lebih patuh pada ayat konstitusi daripada ayat suci merupakan suatu hal yang kerdil dan dangkal.

 

Dari pasangan yang akan menjadi pemimpin di kota besar seperti Jakarta seharusnya hal seperti itu tidak usah di wacanakan ke publik karena semua tahu bahwa hal tesebut merupakan ranah kenegaraan dan ranah pribadi orang perorang.

 

“Kalau mereka memahami esensi dari konstitusi akan ada pemahaman nilai spiritualitas dari konstitusi yang sudah pasti berlandaskan dari nilai nilai keagamaan yang bersumber dari kitab suci. Jadi hal tersebut merupakan pemikiran yg sempit dan tidak pantas di ucapkan oleh calon pemimpin,” katanya.

JAKARTA - Calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta yang memiliki pemikiran sekuler mulai mendapat penolakan dari pemilih. Seperti yang diungkapkan Ikbal,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News