Pemilik Hiburan Malam: Ini Pemerasan, Ujung-ujungnya Minta Duit

Pemilik Hiburan Malam: Ini Pemerasan, Ujung-ujungnya Minta Duit
Pemilik Hiburan Malam: Ini Pemerasan, Ujung-ujungnya Minta Duit. Tampak keurusah yang terjadi di MP Club, salah satu tempat hiburan malam di Pekanbaru, Riau, Minggu (15/3) dini hari. Foto Pekanbaru Pos/JPNN.com

PEKANBARU - Pemilik MP Club, Dedy Handoko mengelak dikatakan bahwa bisnis hiburan miliknya itu melanggar Peraturan Daerah. Ia menuding bahwa aksi demo Minggu (15/3) dini hari lalu hanya diisi massa bayaran.
 
''Mereka ngakunya mahasiswa. Padahal ada yang kuli bangunan dan buruh pelabuhan,'' kata Dedy seperti yang dilansir Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com).
 
Perihal tempat usahanya yang disebut sarang narkoba dan miras, pengusaha ini kontan membantah. Tudingan itu dinilai tak berasalan, karena bisnis hiburan malamnya sudah berjalan 10 tahun lebih.
 
''Kami sudah bayar pajak ke Pemko. Sudah ada izinnya juga,'' kata Dedy.
 
Perihal tudingan melanggar Perda tempat hiburan, karena beroperasi di atas jam yang ditentukan, Dedy berkilah bahwa bisnisnya sudah mendapat izin dari Pemko Pekanbaru.
 
''Bisnis ini semua izinnya lengkap, pajak juga. Harusnya soal Perda, yang turun itu pihak Pemko kalau memang salah. Tapikan ini tidak,'' katanya.
 
Apakah demonstrasi yang mengarah kerusahan yang terjadi ini ada motif bisnisnya? Dedy mengatakan bahwa aksi itu ada yang menungganginya dan motifnya adalah pemerasan.

''Ini pemerasan. Nanti paling minta menemui orang itu ini, ujung-ujungnya minta duit. Modusnya selalu begitu,'' ketus Dedy. (Kho/awa/jpnn)


PEKANBARU - Pemilik MP Club, Dedy Handoko mengelak dikatakan bahwa bisnis hiburan miliknya itu melanggar Peraturan Daerah. Ia menuding bahwa aksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News