Pemilik Klinik GSC Bantah Lakukan Perusakan & Intimidasi kepada Karyawan BD

Pemilik Klinik GSC Bantah Lakukan Perusakan & Intimidasi kepada Karyawan BD
Krisna Murti selaku kuasa hukum IK, pemilik klinik GSC. Dok: source for JPNN.

Adapun pencopotan dilakukan karena CCTV berada di ruangan yang memerlukan pasien untuk membuka pakaiannya. Sehingga jika CCTV tersebut dipasang akan melanggar hak privasi pasien. 

Krisna mengatakan isu adanya intimidasi kepada karyawan Beauty District juga dipastikan tidak benar. GSC cuma mengangap seorang jaryawan Beauty District berinisial R telah menimbulkan keresahan dalam klinik. Sehingga GSC meminta karyawan tersebut diganti.

Namun, Beauty District malah mengambil mesin keluar dari klinik. Karyawan Beauty District tidak ada lagi yang masuk bekerja dan tidak menanggapi pertanyaan GSC.

"Workplace bullying yang diduga terjadi kepada karyawan BD, itu adalah karangan cerita dari pihak BD, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah keresahan yang ditimbulkan oleh karyawan BD yang bernama R yang tidak kooperatif karena tidak ingin memindahkan mesin dan barang yang sebelumnya sudah dimintakan berkali-kali," kata Krisna.

"Pelarangan masuk karyawan BD hanya ditujukan kepada R yang sudah dimintakan penggantian karyawan BD dengan alasan sikap dan perilaku yang tidak baik yang telah menimbulkan keresahan dan lingkungan kerja yang tidak nyaman di klinik," imbuhnya.

Krisna mengatakan tidak ada pengerusakan seluruh barang diambil dalam keadaan baik dengan tanda terima. Selain itu, mesin diambil sendiri oleh Beauty District dari lokasi klinik tanpa izin atau pemberitahuan terlebih dahulu.

Barang dari klinik sendiri diambil oleh pihak Beauty District pada November 2024, atau setelah enam bulan laporan polisi dibuat DJR di Polres Metro Jakarta Utara. 

Barang diambil dalam keadaan baik dengam bukti foto, video dan tanda terima. Namun, Krisna mempertanyakan kliennya ditetapkan sebagai tersangka setelahnya. Penetapan tersangka ini dinilai cacat hukum.

Pemilik klinik GSC membantah sudah melakukan perusakan dan intimidasi kepada karyawan BD.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News