Pemilik Pertamini Siap Diatur, Bukan Dimatikan

Pemilik Pertamini Siap Diatur, Bukan Dimatikan
Pengusaha Pertamini siap mengikuti aturan yang akan diterapkan pemerintah terkait aktivitas mereka. Foto: DOKUMEN KALTIM POST

Harianto menyebutkan keberadaan Pertamini memang paling banyak di Balikpapan Timur. Dari pantauan Kaltim Post sepanjang Jalan Mulawarman hingga Lamaru, setidaknya terdapat 30-an pom mini atau Pertamini.

Dari sisi keamanan ia mengklaim pihaknya sangat detail. Bahkan, untuk alat yang dijual harus sesuai standarnya. “Kalau anggota kami alat yang dipakai harus sesuai standar. Kalaupun semua alat harus sesuai spek, kami siap. Harga dispense sesuai spek mulai dari Rp 20 jutaan,” tuturnya.

Region Manager Comm & CSR Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan tindakan bagi Pertamini yang menggunakan logo Pertamina.

“Usaha Pertamini ini bukan bagian dari usaha kami. Dan tidak ada sangkut pautnya. Pusat sudah tengah melakukan diskusi terkait hal ini. Karena, kasus ini bukan hanya di Balikpapan tapi hampir di seluruh Indonesia,” terangnya.

Pertamina sendiri telah mengeluarkan produk Pertashop. Pertashop merupakan salah satu terobosan layanan Pertamina untuk membuka akses energi bagi masyarakat di pedesaan terutama daerah terpencil dengan menyediakan One Stop Pertamina Product, yaitu BBM, LPG dan Pelumas.

Pertamina ingin mendekatkan pelayanan BBM di setiap desa, dengan sasaran 10 ribu titik di tahun ini. Jawa Barat menjadi tempat uji produk ini.

“Di Kalimantan masih belum tahu, karena saat ini masih fokus uji coba di Jawa Barat. Kalau dinilai berhasil akan di-roll out ke wilayah lain. Untuk itu, sejak dini kami sudah melakukan mapping lokasi. Di mana saja yang cocok di wilayah Kalimantan atau Kaltim,” terangnya. (aji/tom/k15)


Sejak pekan lalu Pemko Balikpapan gencar melakukan razia keberadaan Pertamini yang sudah menjamur.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News