Pemilu 2024 Berdampak Pada Para Investor, Begini Analisis Pakar

Namun, memahami iklim politik sangatlah penting sebelum melakukan investasi dalam periode pemilu.
Di AS, kandidatnya adalah Trump vs Biden. Pada Maret lalu mereka sama-sama mendapatkan tiket sebagai calon presiden.
Oleh sebab itu, mereka akan segera dinominasikan secara resmi untuk pemilihan presiden AS oleh partai masing-masing, sama dengan pertarungan elektoral 2020, menjanjikan periode kampanye yang intens.
Meskipun awalnya dijadwalkan Januari 2025, UK dapat melangsungkan pemilu awal.
Hal ini disebabkan oleh tantangan pemimpin partai Buruh, Keir Starmer, kepada Perdana Menteri Rishi Sunak, yaitu pendesakan pemilu lebih awal untuk mengatasi kesulitan nasional.
Starmer menekankan bahwa masyarakat memilih antara 'kemerosotan terus-menerus dengan partai Konservatif, atau pembaruan nasional dengan partai Buruh.'
Perdana Menteri Rishi Sunak telah menyetujui pemilu 2024, yang saat ini sedang direncanakan untuk berlangsung di paruh kedua 2024.
Selama musim pemilihan presiden, banyak investor yang jatuh dalam jebakan dengan memercayai bahwa saham berpeluang lebih baik jika partai atau kandidat pilihan mereka menang.
Pakar Octa Analisis Kar Yong Ang mengaku sedang menelusuri perubahan politik akan berdampak pada lanskap investasi.
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir