Pemilu Masih Rawan Konflik

Pemilu Masih Rawan Konflik
Pemilu Masih Rawan Konflik
MEDAN - Pelaksanaan Pemilihan Umum 2009 mendatang diprediksi masih rawan konflik, sebab sampai kini masih banyak pelaku-pelaku politikus programatik yang kerap menggunakan cara-cara tak wajar dalam menjalankan kepentingan politiknya.

Gubernur Lemhanas, Muladi SH, kepada wartawan usai menghadiri pertemuan dengan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, di aula Martabe, Pemerintah Provinsi Sumut kemarin. Disebutkan dia, sampai sejauh ini potensi konflik itu masih ada meski hanya sebatas riak-riak kecil. 

"Kalau mau dikategorikan konflik nggak juga paling hanya riak-riak kecil, dan dalam setiap pelaksanaan pesta politik itu pasti ada," katanya. Dia menambahkan, sejauh ini cukup banyak politikus programatik yang keraop memaksakan ambisi dan tujuannya sehingga kerapmembuat gejolak di tengah masyarakat. Meski begitu, lanjutnya, hal itu masih teratasi.

Untuk mengantisipasi riak itu membesar pada pelaksanaan Pemilu mendatang, kata Muladi, saat ini lembaga yang dipimpinnya itu sedang melakukan penelitian dan pemetaan potensi-potensi konflik. Yang jelas kemungkinan itu semakin tipis, sebab dari gambaran pelaksanaan Pilkada sejumlah daerah relatif aman.

Lemhanas sudah melakukan antisipasi agar pelaksanaan pemilu mendatang berakhir konflik. Dia menyebutkan, potensi-potensi konflik horizontal dapat dihilangkan jika pelaku-pelaku politik di Indoensia memainkan peran dewasa dan beretika. "Budaya politik harus baik. Cara-cara tidak fair, partai programatik denan cara-cara yang tak masuk akal harus dihilangkan maka ini akan kondusif," ujarnya.

Dia menyayangkan, etika dan budaya politik yang tak pernah diterapkan dengan baik oleh elit-elit politik di Indonesia sehingga kerap menimbulkan berbagai pertentangan di tengah masyarakat. Namun, Muladi mengaku belum bisa memprediksi  potensi konflik dalam Pilkada Sumatera Utara.(RP/JPNN)
Berita Selanjutnya:
Sepakat Kawal Hak Angket BBM

MEDAN - Pelaksanaan Pemilihan Umum 2009 mendatang diprediksi masih rawan konflik, sebab sampai kini masih banyak pelaku-pelaku politikus programatik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News