Pemimpin Harus Siap Hadapi Era Society 5.0, Nih Syaratnya
Octavian mengungkapkan peran dan fungsi Artificial Intellegent (AI) saat ini sangat diperlukan. Hal ini akan tepat jika kalangan menengah yang menjadi pionir.
Kalangan menengah tersebut adalah gabungan antara kalangan elite dan juga kalangan orang-orang berpendidikan.
“Tentunya perlu dilakukan melalui pendidikan dan tahapan pelatihan yang tidak mudah serta berkelanjutan,” kata Octavian.
Pendidikan Antisipatif
Guru Besar UPI Aan Komariah berhrap kegiatan pendidikan ini mampu menggiring siswa untuk menjalani kehidupannya dengan tujuan dari jenis pendidikan baru yang dibutuhkan dalam masyarakat 5.0 yakni pendidikan antisipatif.
Adapun persiapan yang harus dimiliki oleh SDM profesional dan unggul adalah harus juga mendukung dan seirama dengan kebutuhan stakeholder.
SDM profesional dan unggul harus memiliki formula 4C yakni Critical thinking (berpikir kritis), Creativity (kreatif), Communication (komunikasi), dan Collaboration (kolaborasi).
Dalam menghadapi era masyarakat 5.0 harus dibiasakan cara berpikir untuk beradaptasi di masa depan: Analitis, Kritis, dan Kreatif. Cara berpikir tingkat tinggi / HOTS: Higher Order Thinking Skills.
Pemimpin harus mempersiapkan diri menghadapi era society 5.0. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan IQ, EQ, SQ, dan AQ.
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
- Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pendidikan Berkualitas, BCA Berbagi Ilmu di Unsri
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Setia Melestarikan Seni Budaya, Rina Ciputra Raih Penghargaan Nusantara Awards 2024
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi