Pemindahan Ibu Kota Belum Jelas, Masih Wacana

Pemindahan Ibu Kota Belum Jelas, Masih Wacana
Kota Palangka Raya saat terjadi bencana kabut asap. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Yang penting adalah komitmen untuk merealisasikan pemindahan tersebut.

’’Kita jangan alergi memindahkan ibu kota atau pusat pemerintahan,’’ tutur Awiek, sapaan akrabnya.

Menurut Awiek, sudah menjadi fakta bahwa Jakarta mengalami kelebihan daya tampung. Kasus macet dan banjir menjadi kerugian yang harus dialami warga Jakarta dan warga komuter sekitar Jakarta.

Untuk merealisasikan pemindahan ibu kota, sebaiknya diukur perbandingan biaya bulanan beserta angka kerugian tinggal di Jakarta dengan biaya membangun infrastruktur baru untuk pusat pemerintahan baru.

’’Bandingkan saja lebih tinggi mana supaya jadi ukuran,’’ ujar wakil Sekjen PPP tersebut.

Menurut Awiek, jika biaya membangun infrastruktur ibu kota baru lebih rendah, sebaiknya pemerintah mempertimbangkan serius lokasi pusat pemerintahan baru.

Namun, pemindahan ke ibu kota baru harus disertai perencanaan yang terperinci.

’’Persiapkan transportasi masal, termasuk antisipasi bencana. Ibu kota baru jangan di lokasi tanah yang labil. Atau, jika ada bencana asap, apa antisipasinya,’’ terang Awiek.

Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkra Raya, Kalteng, dianggap masih wacana, belum konkret.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News