Pemindahan Ibu Kota RI Dibahas di Belanda

Pemindahan Ibu Kota RI Dibahas di Belanda
Dubes Indonesia di Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja, menyampaikan harapan dengan adanya berbagai masukan terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara. Foto: KBRI/Antara

jpnn.com, AMSTERDAM - KBRI Den Haag didukung Diaspora Indonesia Task Force Livable Cities di Belanda mengelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai pemindahan ibu kota di Delft, Senin (2/12). Forum ini menghadirkan pembicara terkemuka dari Belanda dan juga paparan dari Indonesia dan Amerika Serikat melalui Skype.

Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag Noorman Effendi dalam keterangan yang diterima Antara, Rabu (4/12) menyebutkan, diskusi diikuti sekitar 60 peserta yang dengan antusias mengikuti paparan yang mengupas berbagai perspektif mengenai rencana pemindahan ibu kota tersebut.

Dubes Indonesia I Gusti A Wesaka Puja menyampaikan harapan dengan adanya berbagai masukan terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara, mengingat banyaknya pengalaman dan juga ekspertis di Belanda termasuk diaspora, di bidang isu tata kota, kota pintar dan berkelanjutan.

Ia juga menyampaikan berbagai potensi kerja sama, termasuk investasi pengembangan tata kota di berbagai bidang pembangunan infrastruktur di wilayah Ibu Kota Negara baru bagi pengusaha Belanda .

Di antara pembicara, hadir Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara Kementerian PUPR, Ir. Imam Santoso Ernawi yang menyoroti tentang aspek perencanaan kebutuhan lahan.

Imam Santoso Ernawi menjelaskan tentang visi pembangunan Ibu Kota Negara mengedepankan identitas nasional, dan direncanakan akan dibangun sebagai kota yang pintar, hijau, indah dan berkelanjutan.

Selain itu ia juga menyampaikan penghargaan kepada KBRI Den Haag yang memelopori sosialisasi mengenai pemindahan Ibu Kota Negara kepada publik di luar Indonesia, termasuk instansi pemerintah, kalangan bisnis, diaspora, maupun pelajar di Belanda.

Daliana Suryawinata, arsitek sekaligus salah satu juri Sayembara Desain Ibu Kota Baru menyampaikan berbagai aspek yang menjadi pertimbangan pada penjurian Sayembara Desain Ibu Kota Baru, termasuk pentingnya membangun kota yang inklusif.

KBRI Den Haag didukung Diaspora Indonesia Task Force Livable Cities di Belanda mengelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai pemindahan ibu kota di Delft, Senin (2/12)

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News