Pemkab Bekasi Ajak Seluruh Pihak Siap Siaga Hadapi Bencana

Pemkab Bekasi Ajak Seluruh Pihak Siap Siaga Hadapi Bencana
Banjir luapan sungai. Foto: JPG/Pojokpitu

Eka berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan partisipasi dan membangun budaya gotong royong, kerelawaan serta kedermawaan pemangku kepentingan.

“Baik di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan sampai ke tingkat RT. Juga tingkat kepala keluarga dalam menghadapi ancaman bencana,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya mengungkapkan, peringatan HKBN merupakan tindaklanjut dari surat yang diterima dari kepala BNPB soal imbauan kabupaten/kota untuk melaksanakan simulasi evakuasi bencana secara serentak.

Kata Adeng, berdasarkan hasil penelitian dan survei di Jepang, korban bencana yang dapat selamat dalam durasi golden times disebabkan oleh kesiapsiagaan diri sendiri sebesar 35 persen. Kemudian dukungan anggota keluarga 31,9 persen, dukungan teman/tetangga sebesar 28,1 persen, dukungan orang sekitarnya 2,6 persen, dukungan tim SAR 1,7 persen dan lain-lain 0,9 persen.

“Sangatlah jelas bahwa berdasarkan hasil kajian tersebut. Maka individu dan masyarakat merupakan kunci utama yang perlu terus ditingkatkan. Melihat kondisi tersebut, maka perlu ada gerakan merubah budaya dan paradigma sadar bencana. Perlu dilakukan pelatihan kesiapsiagaan secara teratur dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Adeng berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui komitmen bersama. Yaitu siap untuk selamat. Sementara untuk mengurangi dampak risiko bencana di Kabupaten Bekasi, ia mengatakan sudah melakukan berbagai strategi.

“Kami telah melakukan program pembentukan desa tanggap bencana pada 12 desa yang memiliki potensi bencana. Baik bencana banjir maupun kekeringan. Kami juga telah melakukan peningkatan kapasitas relawan yang terjalin dalam 20 forum kewaspadaan diri masyarakat yang anggotanya berjumlahnya 300 orang,” tuturnya.

“Dengan adanya koordinasi dari semua pihak, maka risiko dari bencana yang terjadi di Kabupaten Bekasi dapat diminimalisir,” tandasnya.(enr/pojokjabar)


Kami telah melakukan program pembentukan desa tanggap bencana pada 12 desa yang memiliki potensi bencana. Baik bencana banjir maupun kekeringan.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News