Pemkot Ambon Dinilai Lemah

Soal Kasus Tanah TPU Salobar yang Mengakibatkan Bentrok

Pemkot Ambon Dinilai Lemah
Pemkot Ambon Dinilai Lemah

jpnn.com - AMBON -  Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dinilai lemah dan tidak pro aktif dalam menyelesaikan konflik sengketa tanah tempat pemakaman warga Air, yang diduga menjadi pemicu bentrok warga  Air Salobar dan warga Benteng, pada Minggu (15/6).

Hal ini disampaikan Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuda Pelajar Mahasiswa (FKPPMA) Air Salobar, Khalid Pegaton.

Menurutnya, kasus tersebut adalah pemicu konflik antar warga Salobar dan warga Benteng. padahal tim 5 perwakilan dari tokoh-tokoh masyarakat sudah pernah berusaha bertahun-tahun untuk menyelesaikan masalah ini, namun lanjut dia, Pemkot tidak pernah mengambil jalan keluarnya atau mereposnnya.

Respons Pemkot Ambon sangat lemah untuk menyelesaikan kasus ini. padahal sebelumnya paera tokoh masyarakat Air Salobar bertahun-tahun memperjuangkan ini. namun Pemkot tidak bisa menyikapinya. kami minta Pemkot Ambon melihat masalah ini secara jelih. ini untuk mengantisipasi agar bentrokan antar warga Salobar dan Benteng tidak melebar jauh," tandasnya.

Di samping itu, kata dia, penyelsaian kasus ini mestinya dijelaskan oleh Pemkot Ambon agar bisa menemui titik terang terkait siapa yang sebenarnya memiliki hak tanah tersebut.

Secara Terpisah,Wakil Sekretaris Umum Bidang Pemberdayaan Ummat Himpunan Mahasiswa Islam cabang Ambon, Jamaludin Arey mengatakan, wilyah pemukiaman pohon Mangga Air Salobar Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, telah ditempati warag Air Salobar secara bertahun-tahun.

Misalnya kata dia, fasilitas terkait kehidupan masyarakat Air Salobar Pohon Mangga itu, memiliki 4 buah rumah ibadah (Masjid) karena 99 persen menganut Agama Islam.

disamping itu kata dia, kawasan Air Salobar itu memiliki tempat pemakaman umum (TPU) yang telah dimanfaatkan warga Air Salobar sejak puluhan tahun silam.

AMBON -  Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dinilai lemah dan tidak pro aktif dalam menyelesaikan konflik sengketa tanah tempat pemakaman warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News