Pemkot Makassar Ungkap Data Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan, Memprihatinkan

Pemkot Makassar Ungkap Data Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan, Memprihatinkan
Ilustrasi kekerasan terhadap anak dan perempuan. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengungkap data bahwa selama Januari - Oktober 2023 terdapat 516 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.

"Data ini terbagi atas 372 kekerasan pada anak dan 144 kasus lainnya pada orang dewasa," kata Kepala UPTD PPA Dinas PPPA Kota Makassar Muslimin Hasbullah di Makassar, Jumat (17/11).

Dia menjelaskan bentuk kekerasan yang diterima oleh anak dan perempuan itu berbeda-beda. Namun, yang terparah adalah jumlah korban kekerasan seksual pada anak mendominasi, yakni 132 orang.

Sementara itu, anak yang mengalami kekerasan fisik 73 orang, dan 50 anak korban kekerasan psikis. Kasus perundungan anak anak juga masih kerap terjadi.

Hingga sekarang tercatat empat anak yang mengalami perundungan, delapan anak korban penculikan dan kekerasan, dan bentuk lainnya sebanyak 16 kasus.

"Ini juga memprihatinkan. kasus perdagangan anak atau trafficking sebanyak 13 orang, korban penelantaran 20 anak, dan eksploitasi 20 anak," tuturnya.

Muslimin menjelaskan bahwa anak tidak hanya mengalami kekerasan, beberapa dari mereka juga menjadi pelaku.

Pada periode Januari - Oktober 2023, total ada 36 anak yang diidentifikasi sebagai pelaku kekerasan.

DP3A Pemkot Makassar mengungkap data kekerasan terhadap anak dan perempuan di kota itu. Jumlah kasusnya memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News