Pemohon Izin Tinggal Permanen di Australia Harap Intervensi Mendagri

Pemohon Izin Tinggal Permanen di Australia Harap Intervensi Mendagri
Pemohon Izin Tinggal Permanen di Australia Harap Intervensi Mendagri

Pada tahun 2015, orang tua Suzanne meninggal dunia dengan jarak beberapa bulan antara satu sama lain, dan setelah beberapa upaya untuk tetap tinggal di Australia, Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan, di bawah Menteri Dutton, telah memerintahkannya untuk meninggalkan negara itu pada pekan depan.

Prospek untuk memulai kembali

Suzanne mengakui bahwa banyak orang mungkin tidak memiliki empati terhadap statusnya sebagai orang yang melampaui batas tinggal visa, tapi ia yakin bahwa dirinya telah melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada masyarakat dan tentunya membangun kehidupan untuk dirinya sendiri di Coffs Harbour.

Memikirkan prospek kembali ke Inggris, ada rasa sakit hati, cemas dan sedih.

"Saya tak mengenal siapapun lagi. Saya tak akan terlalu emosional disini tapi saya hancur," akunya.

"Saya punya beberapa teman dekat di sini, saya memiliki dua anak baptis di sini. Saya sekarang berusia 55 tahun dan untuk memulai lagi dan mencoba berteman di tempat baru terlalu merepotkan," tutur Suzanne.

Walau memiliki visa sementara, Suzanne mengatakan bahwa ia tak bisa bekerja -menurut persyaratan visanya -sehingga ia menceburkan dirinya ke dalam proyek sukarela.

Ia mendapat pujian dari Dinas Layanan Darurat New South Wales atas pekerjaannya sebagai penyelamat selama berbagai peristiwa banjir di negara bagian tersebut.

Veteran dan kapten patroli di Klub Sawtell Surf Life Saving, Jeff Gray, teringat bagaimana Suzanne juga bertanggung jawab menyelamatkan seorang perempuan selama tugasnya sebagai relawan penjaga pantai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News