Pemprov DKI Minta Rp 2 M untuk Pencitraaan di Medsos

Kendati demikian, peran media mainstream tetap harus dilibatkan. Karena, mereka tetap menjadi acuan atau sumber untuk mencari informasi atau berita.
“Perangkat yang ada selama ini memang belum bisa menyampaikan program-program dari Pemprov DKI,” terang Gembong.
Gembong mengaku, sepanjang anggaran tersebut digunakan untuk optimalisasi informasi kepada publik, jumlah tersebut dinilai relatif kecil. Apalagi, ke depan anggaran tersebut digunakan untuk bersinergi dengan media mainstream.
“Kalau hanya untuk Medsos ya terlalu besar. Jadi penggunaannya harus bersinergi dengan media mainstream,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat Jakarta menilai, pengajuan anggaran Rp 2 miliar untuk medsos merupakan jumlah yang terlalu besar. Mereka pun mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan program tersebut.
“Ini humas pak Anies mau jadi buzzer apa kali yah, kok anggaran medsos aja mencapai miliaran rupiah,” sindir Iyus, warga Pademangan Jakarta Utara. (nas)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajukan anggaran Rp 2 miliar untuk pengelolaan media sosial (Medsos)
Redaktur & Reporter : Adil
- Bagikan Dividen Rp 249,31 Miliar, Bank DKI Siap Melantai di Pasar Saham
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Ada Ancaman Pembunuhan terhadap Dedi Mulyadi, Ini Respons Polisi
- Jakarta Ramah Bersepeda, EJ Sport & Pemprov DKI Gelar Acara SilaturahRide 2025
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Dari Jepara ke Dunia, Natural Wood Sukses Tembus 25 Negara