Pemuda Adat Kampung Yoboi Gali Potensi Sagu Papua Lewat Sekolah Lapang Kearifan Lokal

Pemuda Adat Kampung Yoboi Gali Potensi Sagu Papua Lewat Sekolah Lapang Kearifan Lokal
Muda-mudi kampung adat Yoboi mengikuti sekolah lapang kearifan lokal. Foto: dok Kemendikbudristek

“Sekolah Lapang Kearifan Lokal adalah salah satu bentuk pendidikan kontekstual yang bertujuan mendukung proses pemajuan kebudayaan oleh para pemuda-pemudi adat. Ini dapat menjadi media belajar para generasi muda adat kepada para empu budaya (sesepuh dan tokoh adat) dalam pelestarian budaya lokal”, ujar Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi.

Deden Haris Muslim selaku koordinator kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal dalam pembukaan kegiatan menyebut bahwa lansekap budaya Sentani memiliki kekayaan ragam potensi budaya yang perlu dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan.

Sekolah Lapang Kearifan Lokal bisa mendukung proses tersebut karena selama ini menjadi bentuk tempat konservasi, pemberdayaan dan regenerasi para pemuda-pemudi adat dalam menjaga alam dan budaya masyarakat adat

Pada akhir kegiatan itu, para peserta menyusun rencana tindak lanjut bersama penyelenggaraan sekolah lapang kearifan lokal ke depannya.

Diharapkan berbagai hasil dari penyelenggaraan sekolah lapang akan menjadi bagian dalam festival ulat sagu Kampung Yoboi, Festival Danau Sentani dan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang akan diselenggarakan pada  Oktober mendatang di sekitar Danau Sentani. (flo/jpnn)

Sekolah lapang kearifan lokal di Papua berupaya mengidentifikasi berbagai pengetahuan lokal dan teknologi tradisional dalam pengelolaan tanaman sagu.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News