Pemuda Bengkulu Minta Jokowi Tunjuk Cak Imin Jadi Pendamping

Pemuda Bengkulu Minta Jokowi Tunjuk Cak Imin Jadi Pendamping
Inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar saat menghadiri acara khataman Alquran di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (18/11). Foto: Instagram

jpnn.com, BENGKULU - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) butuh sosok pemimpin yang mampu menjadikan keberagaman menjadi kekuatan utama.

Pemuda-pemudi Bengkulu yang menamakan Guyub Rukun Nusantara memberikan solusi agar Joko Widodo berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Koordinator Guyub Rukun Nusantara Bengkulu, Nasaruddin Songga menilai keduanya bakal mampu membuat Indonesia lebih maju, baik di bidang ekonomi, sosial, toleransi dan politik.

Menurut Nasaruddin, Joko Widodo merupakan sosok nasionalis yang berkarakter dan konsisten dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran.

Sementara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adalah representasi keberhasilan kepemimpinan kaum muda, disukai oleh semua kalangan dan berhasil menjalankan amanah dengan baik ketika menjadi Menteri Tenaga Kerja.

"Jokowi sebagai representasi kaum nasionalis yang merakyat dan Cak Imin dianggap perwakilan dari kalangan Islam. Ketegasan kaum nasionalis dalam menentang kolonialisme dan Islam kebangsaan dalam membangun peradaban Indonesia merupakan fakta sejarah yang tak terbantahkan," kata Nasaruddin kepada wartawan usai deklarasi Jokowi-Cak Imin, di Caffe Vafouritz, Bengkulu, Minggu (3/12).

Nasaruddin menambahkan, Jokowi telah melaksakan banyak program kerakyatan, sementara Cak Imin sendiri sangat konsen memajukan kehidupan nelayan dan petani, serta mampu mengkongkritkan kebutuhan sosial ekonomi warga Nahdliyin yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.

"Kami dari Guyub Rukun Nuantara Bengkulu mendukung Jokowi-Cak Imin di Pilpres 2019. Tapi kami pemudi dan pemuda yang tak membawa atribut politik apapun, ini sikap kerelaan dan kebersamaan serta kecintaan yang besar akan terwujudnya Indonesia yang madani," ujar Nasaruddin.

Keduanya dinilai bakal mampu membuat Indonesia lebih maju, baik di bidang ekonomi, sosial, toleransi dan politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News