Pemuda di Pelaihari Tanah Laut Sukses Kembangkan Budi Daya Melon

Pemuda di Pelaihari Tanah Laut Sukses Kembangkan Budi Daya Melon
Pemuda di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, sukses kembangkan budi daya melon. Foto: Humas Kementan

Untuk pemasarannya, Hairul tak perlu susah payah memasarkan hasil panennya ke luar. Hal ini dikarenakan para pembeli biasanya datang langsung ke tempatnya.

Pembelinya pun datang dari berbagai kota yang ada di kalsel. Ada yang dari Martapura, Banjarbaru, bahkan dari Pelaihari sendiri.

Kendati demikian, Hairul tetap berharap dia dapat terus dibimbing dan didampingi, salah satunya dari segi pemasarannya. Bagaimana agar bisa menjual hasil panen ke pasar modern, sehingga dapat harga yang lebih bagus.

Dalam perjalananya, kendala yang paling sering Hairul alami adalah kondisi cuaca. Curah hujan yang terlalu tinggi dan intensitas curah hujan yang banyak dapat mengganggu kulitas dari hasil panennya.

Sehingga untuk kedepannya, dia berencana untuk menerapkan smart farming dalam usaha pertaniannya.

“Harapannya program seperti ini akan selalu ada. Karena program ini sangat membantu dari segi permodalan dan menambah skala usaha. sselain itu, program ini juga mampu meningkatkan produktivitas pertanian," tutupnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

Sehingga, kata dia, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Usianya baru 29 tahun, tetapi, pemuda di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini telah sukses mengembangkan budi daya melon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News