Pemuda Muhammadiyah Tak Gubris Soal Manuver Kapitra

Pemuda Muhammadiyah Tak Gubris Soal Manuver Kapitra
Sekjen PDIP HAsto Kristiyanto (batik merah) dan Kapitra Ampera di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7). Foto: istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan politik Kapitra Ampera yang memilih menjadi caleg PDIP, tidak diperdulikan warga Muhammadiyah. Mereka juga cuek dengan manuver Kapitra yang selalu memposisikan dirinya pembela Habis Rizieq Shihab (HRS).

Kapitra dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan kalau HRS adalah capres pilihannya. Dia juga mengajak para ulama untuk menetapkan HRS sebagai capres.

"Kami tidak mau berkomentar soal manuver Bang Kapitra. Kami ini sama-sama berjuang saat aksi 212, jadi tidak elok kalau saling berbalas pantun di media," kata Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman kepada JPNN, Kamis (26/7).

Walaupun Kapitra menggunakan HRS sebagai "senjata", Pedri optimistis alumni 212 tidak akan terpengaruh mengikuti jejak sang pengacara. Alumni 212 termasuk di dalamnya Pemuda Muhammadiyah sudah satu kata: 2019 ganti presiden.

"Enggak mungkin alumni 212 akan ikut Bang Kapitra. 212 itu ideologis," ucapnya.

Dia mengungkapkan, umat Islam mendoakan agar Kapitra kuat dan tidak malah terwarnai. Tokoh yang hebat itu mewarnai bukan terwarnai.

"Hanya dia (Kapitra) yang tahu isi hatinya dan Tuhannya. Saya hanya bisa mendoakan semoga beliau istiqomah. Kami juga tetap istiqomah #2019GantiPresiden," pungkasnya. (esy/jpnn)


Keputusan politik Kapitra Ampera yang memilih jadi caleg PDIP, tidak diperdulikan warga Muhammadiyah dan mereka tetap istiqomah #2019GantiPresiden.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News