Pemulangan Warga Rohingya Ke Myanmar Dianggap Belum Aman


Wakil Presiden Pence mengatakan ia juga ingin mendengar tentang pemulangan orang-orang Rohingya yang melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh, yang diperkirakan akan dimulai Kamis (15/11/2018), meskipun ada kekhawatiran bahwa masih belum aman bagi mereka untuk kembali.
Sudut pandang berbeda
Aung San Suu Kyi, yang telah menghadapi kritik luas atas penanganannya atas situasi Rohingya, mengatakan kepada Mike Pence bahwa ia menyambut baik pembicaraan lebih lanjut.
"Tentu saja, masyarakat memiliki sudut pandang yang berbeda, tetapi intinya adalah bahwa kita harus bertukar pandangan dan belajar untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik," jawabnya.
"Kami memahami negara kami lebih baik daripada negara lain manapun ... jadi kami berada dalam posisi yang lebih baik untuk menjelaskan kepada Anda apa yang telah terjadi, bagaimana kami melihat hal-hal itu muncul."
"Dan kami menyambut semua teman untuk membantu kami dan mendukung kami dalam segala hal yang kami lakukan untuk membuat negara kami menjadi tempat yang lebih aman dan lebih sejahtera bagi semua orang."
Pemulangan pengungsi Rohingya dari kamp-kamp di Bangladesh ke Myanmar bersifat sukarela, tetapi PBB mengatakan keluarga yang mereka ajak bicara tidak ingin dikirim kembali.
"Keluarga di kamp ketakutan, banyak dari mereka telah melarikan diri dari rumah mereka sendiri untuk menghindari kesepakatan repatriasi ini," kata manajer advokasi Asia Pasifik Amnesty International, Francisco Bencosme.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan