Pemulangan Warga Rohingya Ke Myanmar Dianggap Belum Aman
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet, menyerukan penghentian proses tersebut, mengatakan hal itu "menyebabkan teror dan panik" di dalam kamp di Cox's Bazar.
"Jika kami mendapatkan hak kami, kami dengan senang hati akan kembali, kami bisa pindah sekarang," kata seorang pengungsi yang tinggal di salah satu kamp kepada media.
"Kami mengalami begitu banyak rasa sakit, dan jika kami kembali lagi untuk menghadapi hal yang sama, lalu mengapa kami harus pergi?."
Bencosme mengatakan bahwa seluruh proses ini tidak memiliki transparansi.
"Dari semua yang kami dengar, Rohingya tidak diajak konsultasi sehubungan dengan kesepakatan repatriasi ini," katanya.
Photo: Keluarga pengungsi harus diserahkan ke perbatasan Ghumdhum dekat kamp di Cox's Bazar. (Reuters: Mohammad Ponir Hossain)"Kenyataan bahwa Anda akan mengembalikan para pengungsi ke tempat di mana hak-hak mereka akan terus dilanggar, dan hidup mereka terus-menerus berisiko, di mana banyak orang yang sama yang membakar desa-desa mereka akan tinggal tepat di sebelah mereka sangat tidak dapat diterima oleh Amnesty International. "
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka