Pemusnahan Ladang Ganja Di Batas Konflik

Lokasi Sulit, Terpaksa Minum Air Sungai

Pemusnahan Ladang Ganja Di Batas Konflik
Pemusnahan Ladang Ganja Di Batas Konflik

Setelah menempuh jarak 50 kilometer, mobil yang digunakan tidak dapat melanjutkan perjalanan sekira tiga kilometer ke lokasi pertemuan dengan puluhan anggota Polda NAD. Hanya diparkir di ujung pemukiman Desa Pulo, karena jalan yang akan dilalui sangat berat. Sepanjang jalan dipenuhi bebatuan dengan tinggi sekira 15-50 cm serta kubangan lumpur dengan dalam sekira 30-50cm, sehingga perjalanan harus dilanjutkan kembali dengan menggunakan enam mobil khusus yang digerakan empat bola dengan mesin berkapasitas diatas 2.500cc.

Lokasi yang dijadikan titik pertemuan berupa tanah lapang dengan luas seukuran lapangan sepak bola dan ditumbuhi rumput gajah. Informasi yang didapat dari masyarakat sekitar dan petugas Polda Aceh, titik pertemuan tersebut merupakan garis merah pertempuran antara TNI-Polri dengan organisasi separatis Gerakan Aceh Merdeka beberapa tahun lalu saat konflik Aceh.

Tanah lapang tersebut juga pernah digunakan oleh GAM untuk upacara ulang tahun mereka. Serta informasi lainnya, tidak bisa sembarangan orang yang dapat masuk ke hutan yang memiliki ladang ganja itu. Sebab orang yang masuk ke daerah tersebut tidak dapat ditemukan lagi.

Selesai melakukan koordinasi dengan petugas Polda NAD, perjalanan kemudian dilakukan menuju lokasi pertama pemusnahan ladang ganja pertama dengan menempuh perjalanan sekira 30 menit melewati jalan yang penuh dengan bebatuan besar dan kubangan lumpur yang masih ditutupi dengan tanaman lebat disamping jalan. Tak jarang terdengar bunyi hentakan keras saat mobil  terbentur bebatuan tinggi di jalan. Ataupun mobil terhenti di tengah jalan, karena masuk kubangan lumpur.

NANGROE Aceh Darussalam (NAD) merupakan salah satu daerah penghasil ganja. Hal ini dikarenakan, ganja produksi NAD dikatakan merupakan ganja terbaik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News