Pena Mas Ganjar Dirikan Gantangan di Tegal Sebagai Komitmen Mendukung Kearifan Lokal

Pena Mas Ganjar Dirikan Gantangan di Tegal Sebagai Komitmen Mendukung Kearifan Lokal
Sukarelasan Pena Mas Ganjar mendirikan gantangan di Tegal. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, TEGAL - Sukarelawan Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) atau Pena Mas Bersama Ganjar, meresmikan gantangan untuk para pecinta burung.

Gantangan merupakan tiang tempat sangkar burung untuk digantung, guna melatih burung dan melombakan kicau burung, serta merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat.

Reza Abdurrokhman selaku Koordinator Pusat Pena Mas Ganjar mengatakan gantangan didirikan dengan kolaborasi bersama komunitas Pecinta Perkutut Tarub Pangkah (Pertapa) di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

"Kami hadir di Tegal untuk melaksanakan sebuah kegiatan bersama Komunitas Pecinta Perkutut Tarub Pangkah, dua kecamatan di Kabupaten Tegak yang luar biasa guyub, rukun, gayeng menghadirkan gantangan baru," ujar Reza dalam siaran persnya, Senin (21/8).

Dia menambahkan pendirian Gantangan Pertapa sengaja dilakukan di Tegal lantaran banyaknya komunitas pecinta burung di Kota Bahari itu.

Menurutnya, gantangan yang dibuat Pena Mas Ganjar dapat mewadahi sekaligus menyatukan seluruh komunitas pecinta burung yang ada di Tegal.

"Kami mendukung penuh, kami memberikan dukungan secara maksimal kepada komunitas ini untuk lebih bersemangat dalam proses gantangan atau biasanya lomba burung perkutut," kata Reza.

Adapun tujuan Pena Mas Ganjar membuat gantangan selain sebagai bentuk mendukung kearifan lokal, juga untuk menunjukkan bahwa burung perkutut adalah burung yang masih dianggap oleh masyarakat Jawa sebagai burung kebudayaan.

Sukarelawan Pena Mas Ganjar berusaha mendukung kearifan lokal dengan mendirikan gantangan untuk kicau burung di Tegal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News