Penahanan Etnis Muslim Uyghur di China: Semua Berawal dari Pabrik Mainan

Penahanan Etnis Muslim Uyghur di China: Semua Berawal dari Pabrik Mainan
Penahanan Etnis Muslim Uyghur di China: Semua Berawal dari Pabrik Mainan

Tak sampaii disitu, beberapa tahun setelahnya ia mengaku "kehilangan hubungan dengan semua keluarga saya, semua teman saya ... kami merasa seolah-olah telah kehilangan segalanya."

Kerusuhan Urumqi juga jadi titik balik bagi kehidupan Abu, yang mengatakan diskriminasi meningkat setelah 2009.

Setelah tinggal di Australia, ia berpisah dari ayah dan dua saudara perempuannya yang masih tinggal di Xinjiang.

"Saya ingin menghubungi mereka, tetapi tidak bisa. Jika melakukannya, mereka akan dikirim ke kamp," katanya.

Pada Mei tahun lalu, ia menerima pesan dari saudara perempuannya di WeChat. Pesannya mengatakan: "Mereka membawa saya".

Hampir setahun kemudian, pada bulan April tahun ini, ia menerima video call dari saudara perempuannya, yang tadinya ia berpikir saudara perempuannya sedang berada di kantor polisi.

Ia mengatakan kepadanya bahwa mereka telah dibebaskan tetapi ini menjadi yang terakhir kalinya mereka dapat berbicara.

"Mereka tidak menyalahkan saya," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News