Penambahan Foto SIM Perlu Untuk Identifikasi Pelaku Teror di Australia

"Anda tak bisa membiarkan risiko peretasan mencegah Anda melakukan semua yang Anda bisa untuk menjaga agar warga Australia tetap aman," katanya.
"Fokusnya, tentu saja, adalah untuk terus memperbaiki keamanan cyber kita. Saya telah menjadikannya prioritas besar dari pemerintahan saya.”
"Tapi pada saat bersamaan, kami harus bisa menjaga agar warga Australia tetap aman."
Namun David Vaile, kepala Pusat Hukum dan Kebijakan Dunia Maya di Universitas New South Wales, menyoroti risiko database yang diretas.
"Pengidentifikasi biometrik tidak seperti pengenal lainnya, itu tidak bisa dicabut," ujarnya.
"Anda tak bisa mengatakan 'Saya akan mengubah wajah saya'. Jadi setelah diretas, Anda berpotensi memiliki masalah seumur hidup."
Pertemuan para pemimpin federal, negara bagian dan teritori Australia pada hari Kamis (5/10) juga akan membahas undang-undang yang seragam di seluruh Australia untuk membiarkan tersangka terorisme ditahan selama dua minggu tanpa tuduhan.
PM Turnbull ingin mereka setuju untuk menjadikannya suatu pelanggaran atas kepemilikan materi yang memiliki instruksi untuk melakukan terorisme, dan juga pendekatan yang konsisten secara nasional terhadap orang-orang yang terbukti bersalah atas kejahatan terorisme.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina