Penampilan Karolin Margret Natasa setelah Ramai Kasus Video Asusila
Dua Hari Percaya Diri, Antusias Bertanya saat Rapat
Rabu, 13 Juni 2012 – 07:55 WIB
Sekitar pukul 09.00 kemarin Karolin juga telah memberikan klarifikasi kepada Badan Kehormatan (BK) DPR. Rapat tersebut berlangsung tertutup selama lebih dari 20 menit. Karolin bertekad ingin membersihkan namanya dalam persoalan video porno. "Saya sudah menjawab kepada BK bahwa itu bukan saya. Saya tidak terkait dengan permasalahan tersebut. Sudah, itu saja," kata Karolin.
Tak hanya itu, dia juga berencana melaporkan pihak-pihak yang diduga telah mencemarkan nama baiknya. "Kami sedang mempertimbangkan untuk melaporkan kasus ini. Sudah, ya? Terima kasih, ya?" ujar Karolin, lantas tersenyum.
Karolin yakin, ada unsur politis di balik beredarnya video porno tersebut. Besar kemungkinan itu terkait situasi politik di Kalimantan Barat yang akan menggelar pilkada sekitar akhir September tahun ini. Karolin menduga, ada pihak-pihak yang ingin melakukan pembunuhan karakter terhadap calon incumbent yang tak lain adalah ayahandanya.
Selama dua hari ini, setelah rapat, Karolin juga memiliki "rute tetap". Dengan langkah terburu, dia menuju tempat parkir kendaraan yang berada di basement Gedung Nusantara I, lantas pergi dengan mobilnya. Kebetulan ruang rapat komisi IX berada di gedung yang sama. Di depan pintu ruang rapat itu terdapat jalan tangga yang menuju ke lokasi parkir basement. (*/c4/agm)
PERMASALAHAN video asusila yang tengah dihadapi Karolin Margret Natasa sangat berat dan serius. Dia kini berusaha untuk mengembalikan kepercayaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor