Penanggung Jawab Aksi Tolak DOB Papua Jefri Wenda Ditangkap

Penanggung Jawab Aksi Tolak DOB Papua Jefri Wenda Ditangkap
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav R Urbinas saat memberikan keterangan perihal penangkapan Jefri Wenda selalu penanggung jawab aksi tolak pembentukan DOB di Papua pada Selasa (10/5). Foto: Ridwan/JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Aparat Kepolisian dari jajaran Polresta Jayapura Kota menangkap Juru Bicara Petisi Rakyat Papua Jefri Wenda, Selasa (10/5) siang.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav mengatakan Jefri Wenda ditangkap di kawasan Perumahan IV, Distrik Heram, Kota Jayapura.

"JW kami amankan di sebuah rumah saat massa sedang melakukan aksi di beberapa titik," ucapnya, Selasa (10/5) sore.

Dia pun menerangkan JW diamankan lantaran dirinya sebagai penanggung jawab dalam aksi yang tidak mengantongi izin tersebut.

"Aksi ini jelas-jelas tidak ada izin, bahkan aksi tersebut sudah mengganggu kenyamanan masyarakat," ucap Gustav.

Kombes Gustav juga menambahkan saat aksi dibubarkan sempat terjadi insiden yang menyebabkan salah seorang perwira cedera.

"Perwira kami terkena lemparan batu sehingga tulang tangan kanan retak dan harus mendapatkan perawatan medis," jelasnya.

Kombes Gustav membantah adanya korban jiwa dan luka-luka saat pembubaran mass aksi tersebut.

"Posting di media sosial ada korban terkena tembakan, itu hoaks, kami hanya melepas gas air mata," kata dia.

Diketahui hingga saat ini, penyidik Sat Reskrim Polresta Jayapura kota masih melakukan pemeriksana terhadap Juru Bicara Petisi Rakyat Papua Jefri Wenda.

Sebelumnya, kelompok Petisi Rakyat Papua menggelar demo untuk menyuarakan penolakan pembentukan daerah otonom baru (DOB) dan meminta referendum serta menentukan nasib sendiri pada Selasa (10/5). Namun, aksi tersebut tidak mendapatkan izin dari aparat kepolisian. 

Untuk mengantisipasi aksi itu, kepolisian menerjunkan 1.181 personel di beberapa titik di Kota Jayapura.(mcr30/JPNN.com)


Aparat kepolisian menangkap penanggung jawab aksi Petisi Rakyat Papua Jefri Wenda yang menolak pembentukan daerah otonom baru (DOB) dan meminta referendum.


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News