Penculik Lima WNI Diduga dari Filipina

Penculik Lima WNI Diduga dari Filipina
Duta Besar RI untuk Kanada Dr. Teuku Faizasyah memberikan amanat saat Upacara Peringatan HUT ke-73 RI di KBRI Ottawa, 17 Agustus 2018. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri membenarkan aksi penculikan terhadap WNI. Menurut Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah, penculikan terjadi di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 16 Januari lalu pukul 20.00 waktu setempat.

Menurut Faizasyah, tiga dari delapan WNI dilepaskan penculik. Sementara lima lainnya menjadi tawanan penculik.

Kemenlu akan berkoordinasi dengan pemerintah Filipina. Sebab, penculik lima WNI diduga berasal dari negara tersebut.

"Pemerintah RI berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina akan berupaya mencari dan membebaskan kelima awak kapal WNI tersebut," kata Faizasyah saat dihubungi jpnn.com, Senin (20/1).

Pemerintah Indonesia, kata Faizasyah menyesalkan peristiwa penculikan itu, Sebab, peristiwa penculikan terhadap WNI di perairan Sabah, bukan sekali ini saja terjadi.

Dalam catatan, peristiwa penculikan WNI di perairan Sabah pernah terjadi pada 23 September 2019. Kala itu, tiga WNI diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.

Setelah berbulan-bulan, pemerintah Indonesia telah membebaskan tiga WNI yang diculik itu Maharudin Lunani, Samiun Maneu, dan Muhammad Farhan (27). (mg10/jpnn)

Menurut Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah, penculikan terjadi di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 16 Januari lalu.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News