Pendaftar di Gerindra Sudah Tes Wawancara

Figur bakal calon wali kota potensial, Badrun, mengaku tidak menemui kendala saat proses wawancara. Ia sendiri menjalani psikotes seputar sikap dan tindakannya jika menjadi seorang pemimpin.
“Kalau psikotes itu kan tidak ada yang sulit. Cuma kan kecendrungan di situ apakah pemimpin ini bisa bertangung jawab? Hal-hal yang menyangkut dengan kejiwaan, hal-hal yang menyangkut dengan tanggung jawab, bagaimana proses mengambil keputusan, bagaimana merespons,” bebernya.
Badrun pun optimistis bisa diusung Gerindra. Selain memiliki visi dan misi yang sejalan, ia juga punya elektabilitas yang cukup baik.
Badrun mengaku sangat mengenal masyarakat Tarakan karena pengalamannya yang lama bergelut di birokrasi kota ini. Momen itu akan dimanfaatkannya untuk meningkatkan elektabilitasnya.
Figur potensial lainnya, Khairul, juga mengaku tidak menemukan kendala dalam sesi wawancara tersebut.
“Saya kira standarlah. Kalau untuk tes psikologi itu kan lebih melihat karakter, terus juga pandangan ke depan, visi misi dan sebagainya,” tuturnya.
Mantan sekretaris Kota Tarakan ini juga masih yakin bisa diusung Gerindra karena usaha yang sudah dilakukannya sejak awal hingga sekarang.
Terlepas hal itu, Khairul kembali menegaskan bahwa isu dirinya sudah didukung sejumlah partai politik baru sebatas opini. Ia secara resmi belum mendapatkan keputusan secara tertulis. “Kepastian itu kalau sudah ada suratnya,” tegasnya.
Tahapan penjaringan bakal calon wali kota Tarakan yang dilakukan Partai Gerindra masuk tahapan wawancara, Senin (17/7) dan Selasa (18/7).
- Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Kami Menghormati
- Konon, Gerindra Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Agar Bicara Hati-Hati Soal Isu Sensitif
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Elite PKS Bertemu Petinggi Gerindra, Terlihat Santai Penuh Kehangatan, Dasco: Silaturahmi
- KPK Pastikan Tak Ada Kendala dalam Penyidikan Tersangka Anggota DPR Anwar Sadat