Pendapatan Pedagang di Bandara Hang Nadim Turun Hingga 15 Persen

Pendapatan Pedagang di Bandara Hang Nadim Turun Hingga 15 Persen
Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Kenaikan harga tiket serta penerapan bagasi berbayar, tidak hanya mengurangi niat masyarakat untuk menggunakan maskapai penerbangan sebagai moda transportasi.

Tapi juga mengurangi pendapatan dari beberapa pedagang yang menyewa tempat di lingkungan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

General Manager Divisi Marketing Bandara Hang Nadim Batam,Benny Syahroni mengakui adanya penurunan tersebut. "Iya ada," katanya, Selasa (26/2).

Tenan-tenan yang mendapatkan imbas atas hal ini yakni pedagang oleh-oleh serta souvenir di lantai II Hang Nadim, lalu juga pelaku usaha wraping di terminal keberangkatan. Tak hanya itu saja, para porter juga merasakan dampak atas kebijakan ini.

"Pendapatan mereka turun hingga 15 persen," ucap Benny.

Tiket mahal, kargo berbayar menjadi salah satu penyebab yang mengurangi daya beli masyarakat di beberapa tenan kawasan Bandara Hang Nadim. Saat ini, kata Benny penumpang lebih mengirit bawaan. Karena tidak ingin membayar atas kelebihan bawaan.

Kebijakan bagasi berbayar, serta mahalnya harga tiket sudah lama berlangsung. Dan kebijakan ini, sudah mulai diterima masyarakat.

"Bisa dikatakan, sudah mulai terbiasa. Mereka yang berangkat, sudah mengurangi bawaan," ungkapnya.

Kenaikan harga tiket serta penerapan bagasi berbayar, tidak hanya mengurangi niat masyarakat untuk menggunakan maskapai penerbangan sebagai moda transportasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News