Pendapatan PT Saraswanti Naik di Kala Pandemi

Pendapatan PT Saraswanti Naik di Kala Pandemi
PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (Saraswanti). Foto dok Saraswanti

Optimisme itu selaras dengan Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) yang memperkirakan harga CPO akan berkisar USD 850-900 per ton pada 2021.

“Saat ini, harga CPO membaik. Di catatan kami posisi harga ada di angka Rp11 ribu per kilogram. Karena itu, gairah petani untuk pemupukan menjadi tinggi sehingga ini tentu saja membuat kami optimistis pada 2021,” ujar Yahya.

Pada 2020, dari hasil melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Saraswanti menggenjot belanja modal (capital expenditure/capex) untuk peningkatan kapasitas pabrik di medan 2 sebesar 80.000 ton/tahun dan pabrik di Sampit sebesar 80.000 ton/tahun.

Pascapenambahan itu total kapasitas meningkat dari 440 ribu ton/tahun menjadi 600 ribu ton/tahun yang telah efektif operasional pada triwulan 3 dan 4 pada 2020.

“Peningkatan kapasitas itu menambah optimisme perseroan untuk meningkatkan penjualan pada tahun 2021,” tutur Yahya.

Optimisme membukukan kinerja kinclong pada 2021 merujuk pada kinerja keuangan Saraswanti 2020 yang cukup moncer.

Bahkan pada 2020, Saraswanti membagikan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp52,78 miliar, di mana pada 2019 laba bersih Saraswanti tercatat sebesar Rp86,83 miliar. 

Laba bersih Saraswanti pada 2020 tercatat melonjak 36 persen dibandingkan 2019, yakni menjadi Rp 118 miliar.

Pada 2020, Saraswanti membagikan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp52,78 miliar, di mana pada 2019 laba bersih Saraswanti tercatat sebesar Rp86,83 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News