Penderita Diabetes Terkena COVID-19, Ibarat Menyiramkan Bensin ke Api Dalam Sekam

Penderita Diabetes Terkena COVID-19, Ibarat Menyiramkan Bensin ke Api Dalam Sekam
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Diabetes menduduki peringkat kedua sebagai penyakit penyerta atau komorbid terbanyak pada kasus infeksi COVID-19. Posisi teratas hipertensi.

Diabetes juga menjadi komorbid urutan kedua terbanyak pada pasien COVID-19 yang meninggal dunia.

Pakar penyakit dalam sub-spesialis endokrinologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang berpraktik di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, dr. Johanes Purwoto menjelaskan, orang dengan diabetes mengalami gangguan pada sistem imunnya.

Bila dia terinfeksi virus salah satunya SARS-CoV-2, maka infeksi akan lebih merajelala pada tubuhnya.

Kadar glukosa darah yang tinggi meracuni pembuluh darah di seluruh tubuh termasuk di jantung, pembuluh besar lain misalnya di otak, organ pria, pembuluh darah di kaki dan ginjal, menyebabkan penyakit lain sebelum terinfeksi virus corona.

"Dalam keadaan diabetes dan penyakit penyerta, lalu terkena COVID-19, itu menjadi seperti menyiramkan bensin ke dalam api dalam sekam, mudah cepat membakar," kata dia dalam bincang interaktif yang digelar INSISI belum lama ini.

Pada kondisi diabetes pembuluh darah mudah rusak, sedangkan pada COVID-19 terjadi gangguan pembekuan darah yang mempercepat proses kerusakan di seluruh tubuh, tidak hanya di paru-paru.

Jadi, COVID-19 bukan saja dikhawatirkan menyebabkan batuk, pilek dan demam, tetapi juga inflamasi di seluruh tubuh sehingga pembuluh darah di seluruh tubuh mengalami kerusakan termasuk dalam sistem pembekuan darah.

Diabetes merupakan komorbid urutan kedua terbanyak pada pasien COVID-19 yang meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News