Penderita Diabetes Terkena COVID-19, Ibarat Menyiramkan Bensin ke Api Dalam Sekam

Penderita Diabetes Terkena COVID-19, Ibarat Menyiramkan Bensin ke Api Dalam Sekam
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Akibatnya, serangan jantung, stroke atau gangguan lain bisa muncul.

Risiko penyandang diabetes terkena COVID-19 juga lebih besar apabila dia sering bepergian, berkumpul apalagi tanpa menerapkan 3M atau 5M.

Johanes mengatakan, ciri spesifik orang dengan diabetes yang terkena COVID-19 cenderung lebih mudah menjadi berat atau kritis dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Mereka juga lebih mudah masuk ke ICU, membutuhkan ventilator dan lebih mudah meninggal dunia.

Walau begitu, bukan tak mungkin penyandang diabetes bisa melakukan isolasi mandiri misalnya setelah dokter mendiagnosis dia bergejala COVID-19 ringan.

Menurut Johanes, selama isolasi mandiri pasien perlu memantau gula darah lebih sering dan cermat dan melaporkannya pada dokter.

Sebaiknya pantau gula darah setidaknya tiga kali sehari yakni setelah bangun tidur, sebelum makan siang dan sebelum makan malam. Lebih bagus lagi bila pasien juga memeriksanya sebelum tidur.

Vaksin untuk penyandang diabetes

Diabetes merupakan komorbid urutan kedua terbanyak pada pasien COVID-19 yang meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News