Pendidikan Jadi Salah Satu Sektor Besar, Tapi Australia Akan Batasi Jumlah Pelajar Internasional

Secara keseluruhan, pelajar internasional hanya mencapai sekitar empat persen dari total properti yang disewakan di Australia dan jumlah ini termasuk akomodasi khusus pelajar.
Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di grafik ini.
Jadi ini membuktikan jika pelajar internasional tidak bisa disalahkan dalam krisis ketersediaan rumah di Australia, seperti yang dikatakan Torie Brown dari lembaga Property Council.
"Kenyataannya adalah mahasiswa internasional tidak bersaing untuk mendapatkan rumah keluarga di pinggiran kota," ujarnya.
"Mereka kemungkinan besar mencari akomodasi atau apartemen mahasiswa yang dibangun khusus di kawasan pusat kota atau dekat universitas."
Seberapa besar ketergantungan universitas dari pelajar internasional?
Biaya kuliah bagi mahasiswa internasional menjadi sumber pendapatan terbesar kedua bagi institusi pendidikan tinggi di Australia, bahkan di dunia, setelah subsidi pemerintah.
Misalnya, Torrens University, sebuah universitas swasta di Australia Selatan, yang lebih dari setengah pendapatannya berasal dari biaya kuliah mahasiswa internasional pada tahun 2022.
Begitu juga dengan universitas terbesar di Australia, University of Sydney, dengan 47 persen pendapatannya berasal dari biaya kuliah mahasiswa internasional.
Mulai tahun depan pemerintah Australia akan membatasi jumlah mahasiswa internasional
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas