Pendongeng Michio Kaku dari Ciheras

Oleh Dahlan Iskan

Pendongeng Michio Kaku dari Ciheras
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com - Saya ingin ke Ciheras lagi. Kangen Ricky Elson. Yang kini punya gelar baru: angoneering

Kemampuan engineering-nya telah dia pelesetkan menjadi angoneering. Ricky kini sangat ahli angon. Memelihara kambing.

Anak muda yang pernah 14 tahun di Jepang itu menetap di satu desa pinggir laut selatan. Di pelosok Tasikmalaya. Di situ ia bikin pondok pesantren teknologi.

Mengapa pantas disebut pondok pesantren? Di situ Ricky tidak hanya mendidik teknologi. Tapi juga membentuk karakter. Dan mengajarkan filsafat hidup.

Kepada santri-santrinya Ricky sangat longgar. Boleh ke kafe. Boleh begadang.

Mereka anak muda. Mahasiswa tehnik. Semester tujuh. Ada juga yang sudah S1. Atau mahasiswa S2.

Hanya saja jam 8 pagi mereka wajib kumpul. Demikian juga jam 8 malam. Duduk lesehan. Melingkar. Di atas tikar. Di atas lantai kayu. Di pondoknya yang amat sederhana. Di dekat kolam lele. Tidak jauh dari kandang kambing.

Pada jam 8 pagi itu mereka harus bercerita ke forum. Satu per satu. Apa saja yang akan dilakukan hari itu. Tidak ada tugas dari Ricky. Tidak ada arahan. Mereka membuat rencana sesuka mereka.

Anak muda yang pernah 14 tahun di Jepang itu menetap di satu desa pinggir laut selatan. Di pelosok Tasikmalaya. Di situ ia bikin pondok pesantren teknologi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News