Penduduk Miskin Ekstrem di NTB Mencapai 1,8 Juta Jiwa? Begini Faktanya

Penduduk Miskin Ekstrem di NTB Mencapai 1,8 Juta Jiwa? Begini Faktanya
Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi. Foto: Diskominfo NTB for JPNN.com

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin menyebut data kemiskinan ekstrem yang dikeluarkan oleh BPS maupun Bappeda konsepnya sama.

Dia menerangkan bahwa rentang kemiskinan dibagi dalam Desil 1-10. Desil 1 atau 10 persen adalah masuk kelompok kemiskinan ekstrem, sedangkan Desil 2 atau 20 persen masuk kelompok miskin, dan sebagian lainnya kelompok hampir miskin.

"Jadi, data dari P3KE dengan 1,8 Juta jiwa lebih penduduk NTB tersebut merupakan bagian secara keseluruhan dari kemiskinan ekstrem sampai dengan kelompok miskin dan hampir miskin," ucapnya.

Kemudian, berdasarkan data pada Maret 2021, jumlah individu miskin ekstrem di Provinsi NTB sebesar 4,78 persen atau 252.048 jiwa, sedangkan Maret 2022 sebesar 3,29 persen atau 176.003 jiwa.

Artinya, kata Wahyudin, dari periode Maret 2021 sampai Maret 2022 terjadi penurunan angka kemiskinan ekstrem di NTB sebesar 1,49 persen.

"Terkait hal tersebut, memang tidak bisa langsung menyasar 176.003 individunya, karena ada gejolak seperti kenaikan harga BBM, inflasi, dan lainnya," tutur Wahyudin.

Di sisi lain, Wahyudin juga melihat ada kemungkinan yang ada di luar kategori penduduk miskin ekstrem akan jatuh juga ke potensi kemiskinan ekstrem.(mcr38/jpnn)

Pemprov NTB bersama BPS setempat mengklarifikasi soal jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 1,8 juta jiwa lebih. Begini fakta sebenarnya.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News