Pendukung Prabowo dan Pemilih Gerindra-PKS Memainkan Isu PKI

Pendukung Prabowo dan Pemilih Gerindra-PKS Memainkan Isu PKI
Palu dan celurit yang menjadi simbol komunis. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

"Namun mayoritas massa pemilih PKS atau sekitar 63 persen tetap menyatakan tidak setuju," tutur Sirojudin.

Kemudian dari 10,2 persen responden yang menyatakan pemilih Partai Gerindra, sebanyak 20 persen menyatakan setuju dengan isu tentang kebangkitan PKI. Sementara 80 persen lainnya menyatakan tidak setuju.

"Jadi opini tentang adanya kebangkitan PKI paling banyak terdapat pada responden yang menyatakan pemilih PKS dan Gerindra," ucapnya.

Selain itu, opini tentang adanya kebangkitan PKI lebih banyak terdapat pada pemilih Prabowo. Dari 46,85 persen responden yang memilih Prabowo-Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden 2014 lalu, sebanyak 19 persen setuju dengan isu kebangkitan PKI. Sedangkan ada 81 persen lainnya menyatakan tidak setuju.

Sementara dari 53,15 persen responden yang memilih Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu, hanya 10 persen yang setuju sedang terjadi kebangkitan PKI. Sementara 89 persen di antaranya menyatakan tak setuju.

Bahkan, SMRC juga menyodorkan kesimpulan menarik tentang opini mengenai kebangkitan PKI. Merujuk survei itu, opini kebangkitan PKI memang dimobilisasi.

“Opini kebangkitan PKI di masyarakat tidak terjadi secara alamiah, melainkan hasil mobilisasi opini kekuatan politik tertentu, terutama pendukung Prabowo, mesin politik PKS dan Gerindra,” sebut Sirojudin.

Menurutnya, gejala hasil mobilisasi terlihat pada warga yang cenderung punya akses ke media massa, terutama medsos. “Secara polisik, isu kebangkitan PKI tidak penting karena tak dirasakan oleh hampir semua warga,” tegasnya.(gir/ara/jpnn)


Survei SMRC menunjukkan isu kebangkitan PKI tidak muncul secara alamiah. Sebab, ada pendukung PKS dan Gerindra yang memobilisasi isu itu.


Redaktur : Antoni
Reporter : Antoni, Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News