Peneliti Australia Menguji Obat Pengencer Darah untuk Cegah Corona Lewat Hidung

Peneliti Australia Menguji Obat Pengencer Darah untuk Cegah Corona Lewat Hidung
Profesor Don Campbell dan Gary Anderson optimis COVID-19 bisa dicegah dengan obat yang mereka kembangkan dalam bentuk semprotan hidung. (ABC News: Bridget Rollason)

Para peneliti di Melbourne telah mengubah bentuk obat pengencer darah heparin menjadi semprotan hidung, yang diharapkan dapat mencegah penularan COVID-19.

Ide ini dikembangkan oleh Profesor Don Campbell, direktur medis pabrik farmasi Northern Health di Melbourne, yang sejak awal meyakini heparin dapat menghentikan virus yang tumbuh di dalam sel.

"Istri saya terus bertanya, apa yang akan kamu lakukan dengan idemu itu?" ujar Profesor Campbell kepada ABC News.

Hampir dua tahun kemudian, dengan bantuan sejumlah peneliti dari University of Melbourne, Monash University, dan Oxford University, timnya mampu mereplikasi temuan internasional bahwa heparin dapat memblokir penularan COVID-19 dan mencegah infeksi.

Semprotan herapin, kata Profesor Campbell, akan melapisi dinding hidung tetapi tidak turun ke paru-paru.

Obat ini, menurut tim peneliti, selain biayanya murah dan mudah didistribusikan, juga diharapkan efektif melawan virus yang bermutasi, seperti varian Omicron.

"Tidak masalah jika muncul varian baru. Obat ini akan memblokir protein agar tidak menginfeksi sel," jelas Profesor Campbell.

"Saya sangat yakin obat ini akan berhasil dan nantinya masyarakat akan menggunakannya sebelum mereka pergi belanja atau pergi ke sekolah," tambahnya.

Peneliti Australia telah mengubah bentuk obat pengencer darah heparin menjadi semprotan hidung yang diharapkan dapat memblokir protein virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News