Peneliti Australia Menguji Obat Pengencer Darah untuk Cegah Corona Lewat Hidung

Peneliti Australia Menguji Obat Pengencer Darah untuk Cegah Corona Lewat Hidung
Profesor Don Campbell dan Gary Anderson optimis COVID-19 bisa dicegah dengan obat yang mereka kembangkan dalam bentuk semprotan hidung. (ABC News: Bridget Rollason)

Diuj coba pada ratusan keluarga

Pengembangan obat COVID ini telah mendapat dukungan pendanaan dari Pemeritah Negara Bagian Victoria sebesar AU$4,2 juta untuk menjalani uji klinis.

Selama enam bulan ke depan, sebanyak 340 rumah tangga akan diberikan semprotan hidung heparin atau plasebo, beberapa jam setelah ada anggota keluarga mereka yang positif COVID.

"Pengobatan akan diberikan kepada anggota keluarga serumah yang belum positif dan juga kepada yang sudah tertular," jelas Profesor Campbell.

"Kami ingin menjangkau mereka dalam waktu 24 jam setelah diagnosis diketahui," katanya.

Heparin adalah obat kedua yang paling banyak digunakan di dunia dan stabil pada suhu kamar selama lebih dari tiga bulan.

Artinya, obat ini dapat didistribusikan secara luas tanpa hambatan.

Direktur Pusat Penelitian Kesehatan Paru-paru di University of Melbourne, Profesor Gary Anderson, mengatakan semprotan hidung mudah digunakan, yaitu dua kali semprotan untuk setiap lubang hidung dilakukan tiga kali sehari.

"Ketika COVID pertama kali masuk ke hidung, ia terikat ke molekul yang disebut heparan. Jika virus berhasil mengubah molekul ini, ia pun tak terikat lagi [bisa menginfeksi sel]," katanya.

Peneliti Australia telah mengubah bentuk obat pengencer darah heparin menjadi semprotan hidung yang diharapkan dapat memblokir protein virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News