Peneliti Australia Temukan Bukti Rokok Elektrik Mengandung Pestisida dan Bahan Berbahaya Lain

Ditemukan pula kandungan rasa kayu manis yang dikenal sebagai trans-cinnamaldehyde dalam 48 cairan vaping yang diteliti.
Potensi efek kesehatannya begitu mengkhawatirkan sehingga zat ini telah dilarang oleh TGA.
Enam dari rasa vaping yang dipromosikan sebagai bebas nikotin ternyata masih memiliki kndungan nikotin.
"Ini menunjukkan proses manufaktur yang kotor atau bisa juga perusahaan Australia mendapatkan cairan tersebut dari luar negeri," katanya.
Pestisida dan bahan pembersih rumah sakit
Para peneliti juga mendeteksi bahan kimia yang disebut 2-klorofenol dalam 30 sampel. Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam desinfektan dan pestisida.
Profesor Alexander menjelaskan kandungan ini diduga merupakan residu pestisida yang disemprotkan pada tanaman yang kemudian digunakan untuk menghasilkan gliserol, salah satu bahan utama dalam cairan vaping.
"Entah bagaimana pestisida itu melewati seluruh proses pembuatan dan muncul dalam cairan vaping," katanya.
"Sangat mengkhawatirkan karena bahan kimia berbahaya seperti ini bisa terdetektsi dan orang menghirupnya," katanya.
Inilah sejumlah bahan-bahan berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada rokok elektronik atau vaping dari penelitian terbaru di Australia
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina